• Aug 07, 2021
• mangunlegi

mangunlegi-batangan.desa.id. Bertempat di Balai Desa Mangunlegi perwakilan para patani tambak garam dan jajaran Pemerintah Desa Mangunlegi, bertemu untuk membahas normalisasi saluran air tambak. Acara sendiri berlangsung Jum'at malam selepas sholat Isya'. Pertemuan sengaja di adakan malam hari, mengingat pada waktu siang hari para petani garam beraktifitas di tambaknya masing-masing.

[caption id="attachment_3889" align="aligncenter" width="300"] Kepala Desa Mangunlegi memimpin pertemuan dengan para petani tambak garam.[/caption]

Saluran air tambak atau sungai kecil yang dalam bahasa petani garam Mangunlegi menyebutnya dengan laban, adalah saluran air yang menghubungkan antara laut dengan tambak milik petani garam. Fungsi dari saluran ini adalah sebagai jalan masuknya air laut ke tambak garam. Sehingga apabila saluran air ini dangkal karena endapan lumpurnya tinggi, mengganggu dan menghalangi mengalirnya air laut ke tambak garam. Mengingat air laut adalah bahan baku utama pembuatan garam, di samping sinar matahari.

[caption id="attachment_3890" align="aligncenter" width="300"] Semua yang hadir tetap mematuhi protokol kesehatan.[/caption]

Bulan Agustus dan bulan September adalah masa di mana air pasang laut kecil, ini merupakan siklus tahunan. Sehingga bila normalisasi saluran air tambak ini tidak segera di lakukan, dampalnya akan menggangu produksi garam rakyat di Mangunlegi. Kepala Desa Mangunlegi Bapak Sugiyarto dalam sambutannya mengatakan, pemerintah desa telah menganggarkan dana untuk normalisasi saluran tambak ini yang berasal dari dana desa ( DD ) tahun anggaran 2021.

[caption id="attachment_3891" align="aligncenter" width="300"] Para petani garam mendengarkan arahan dari Kepala Desa.[/caption]

Normalisasi sendiri pengerjaannya lewat padat karya tunai ( PKT ) yang bersumber dari dana desa. Di mana pekerjanya nanti adalah masyarakat setempat atau petani garam itu sendiri. Padat karya tunai sendiri merupakan bagian dari program untuk pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19.