Pembangunan talud jalan di dukuh asemlegi desa mangunlegi memberdayakan tenaga lokal

  • Jul 07, 2021
  • mangunlegi

mangunlegi-batangan.desa.id. Untuk mengangkat perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi covid-19, Pemerintahan Desa Mangunlegi mengambil kebijakan untuk memberdayakan warga sekitar di setiap pembangunan infrastruktur di desa. Salah satunya adalah pembangunan talud jalan di Dukuh Asemlegi. Semua pekerja yang terlibat adalah tenaga kerja lokal, baik itu tukang pasang maupun pembantu tukang. Kebijakan ini di sambut baik masyarakat sekitar, artinya selain mereka mendapat upah juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan di desa.

[caption id="attachment_3804" align="aligncenter" width="300"] Pekerja yang terlibat dalam pembangunan adalah warga setempat.[/caption]

Pembangunan talud jalan di RW 01 Dukuh Asemlegi Desa Mangunlegi, pekerjaannya telah mencapai persentase 80 %. Pendanaannya sendiri bersumber dari anggaran Dana Desa ( DD ) tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp. 132.744.000, dan volumenya terbagi menjadi dua titik. Untuk talud yang di sebelah barat jalan volumenya 161 x 0,3 x 0,75 meter, sedang yang di timur jalan volumenya 220 x 0,3 x 1,1 meter.

[caption id="attachment_3805" align="aligncenter" width="300"] Papan kegiatan yang selalu terpasang di lokasi, agar mesyarakat bisa mengetahui anggaran dan volume bangunan.[/caption]

Agar proses pembangunan berjalan lancar, maka tim pengelola kegiatan ( TPK ) Mangunlegi selalu mengecek ketersediaan material bangunan. Selain itu pengawasan dan pengecekan di lokasi terus di lakukan. Hal ini untuk menjaga agar kwalitas bangunan sesuai dengan spesifikasinya. Di harapkan dengan ketersediaan material dan tambahan tenaga proses pembangunan talud ini cepat selesai.

[caption id="attachment_3806" align="aligncenter" width="300"] Pembamgunan talud jalan yang telah mencapai persentase 80 %.[/caption]

Jalan yang di buatkan tembok penahan tanah atau talud ini adalah jalan produksi yang menghubungkan pemukiman warga Dukuh Asemlegi dengan areal persawahan dan tambak, tempat mereka beraktifitas mencari nafkah. Jalan ini merupakan akses utama untuk mengangkut hasil pertanian dan perikanan milik warga.