Menyambut ulang tahun kemerdekaan republik indonesia, warga desa mangunlegi antusias memasang bendera merah putih

  • Aug 04, 2021
  • mangunlegi

mangunlegi-batangan.desa.id. Dalam rangka menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76, masyarakat Mangunlegi mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh. Pengibaran bendera merah putih ini,sebagai bukti rasa cinta kepada tanah air Indonesia. Di samping itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberi nikmat kemerdekaan dan rasa terimakasih kepada para pahlawan yang telah berjuang hingga negara Indonesia bisa merdeka.

[caption id="attachment_3875" align="aligncenter" width="300"] Pemasangan bendera merah putih secara simbolis di lakukan Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas Desa Mangunlegi.[/caption]

Pengibaran bendera merah putih ini di awali di lingkungan Pemerintahan Desa Mangunlegi. Secara simbolis Kepala Desa dengan di dampingi Bhabinkamtibmas dan Perangkat Desa Mangunlegi mengibarkan bendera di lingkungan kantor dan Balai Desa. Tentunya perayaan menyambut ulang tahun kemerdekaan negara Indonesia ini tak semeriah tahun- tahun sebelumnya, karena masih dalam situasi pandemi covid-19.

[caption id="attachment_3876" align="aligncenter" width="300"] Warga antusias memasang bendera merah putih.[/caption]

Untuk masyarakat Desa Mangunlegi sendiri pengibaran bendera merah putih ini, disamping menyambut ulang tahun kemerdekaan juga menyambut hari jadi Kabupaten Pati yang ke 698. Kepala Desa Mangunlegi Bapak Sugiyarto ketika kami temui, beliau mengatakan," pemasangan bendera merah putih ini merupakan intruksi langsung dari Bupati Pati lewat Camat Batangan. Mengingat bulan Agustus ini adalah bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Pati.

[caption id="attachment_3877" align="aligncenter" width="300"] Bendera merah putih berkibar di depan Balai Desa Mangunlegi.[/caption]

Awal mula bendera merah putih jadi bendera nasional,adalah saat seorang perwira tentara Jepang memberi dua lembar kain yang berwana merah dan putih kepada ibu Fatmawati, di bulan Oktober 1944. Yang kemudian dua lembar kain itu di jait oleh beliau dan di kibarkan ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya.